YOKOHAMA, MINGGU - MU nyaris putus asa, saat Nemanja Vidic terkena kartu merah di menit ke-48 pada final FIFA Club World Cup atau Piala Dunia Antarklub di Jepang, Lawan Liga De Quito, Minggu (21/12). Sebab, mereka hanya bermain 10 orang, sementara lawan mulai menekan.
Namun, ada sosok Wayne Rooney yang membuat pembeda. Dia terus ngotot dalam menekan lawan. Saat sendirian pun, dia mencoba mendobrak dengan sekuat tenaga.
Benar juga. Pada menit ke-72, dia akhirnya membobol gawang Liga De Quito, setelah memanfaatkan umpan Cristiano Ronaldo. Itu menjadi gol yang menentukan Manchester United (MU) menang 1-0, sekaligus menjadi juara dunia. Gelar pertama buat MU sekaligus klub Inggris, sejak kompetisi berubah format menjadi antarklub seluruh konfederasi.
Panitia pun tak kesulitan untuk memilih pemain terbaik. Rooney langsung ditunjuk dan dia mendapatkan hadiah mobil Toyota keluaran terbaru.
Rooney memang pantas mendapatkannya. Sejak melawan Gamba Osaka, dia menunjukkan permainan yang tajam dan mampu menentukan permainan tim. Dia juga menjadi top skorer kompetisi itu dengan mencetak 3 gol. Dua gol sebelumnya dia cetak ke gawang Gamba Osaka.
Sebagai striker, Rooney memang punya banyak kelebihan. Dia bisa melakukan tendangan keras, juga sundulan maut. Maka, dia dianggap amat berbahaya jika memiliki ruang sedikit pun. Seperti saat dinal lawan De Quito. Rooney sebenarnya memiliki ruang sempit, tapi dia mampu memanfaatkannya dengan baik.
Satu lagi, dia bukan tipe striker yang suka menunggu bola. Namun, dia aktif mencari bola. Tak hanya itu, dia terkadang mundur cukup jauh untuk membantu pertahanan tim. Rooney juga kuat dan cepat.
Segala kemampuannya itu dia pertontonkan dalam dua pertandingan lawan Gamba dan De Quito. Maka, wajar jika akhirnya gelar pemain terbaik kompetisi itu jatuh kepadanya.(*)
Sumber : tribun-timur.com
0 comments:
Post a Comment