Baghdad, Tribun - Pengadilan Muntazer Al-Zaedi, pria Irak yang melemparkan kedua sepatunya pada Presiden George W Bush, akan dimulai Rabu (24/12), demikian hakim yang mengusut kasus itu mengemukakan kepada AFP, Senin (22/12).
"Tahap pengusutan sudah tuntas, dan tahap baru telah dimulai, yakni melimpahkan kasus ini kepada Pengadilan Kriminal Pusat dan pengadilan akan dimulai Rabu," katanya.
"Persidangan akan brlangsung di pengadilan yang sama, dengan liputan pers," kata Dhiya Al-Kenani, hakim yang mengusut kasus tersebut.
"Kami tak mengubah tuduhan terhadap Muntazer setelah tahap pengusutan," jelasnya.
Hari Minggu lalu, Al-Zaedi melemparkan kedua sepatunya saat Presiden AS sedang menggelar jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki. Al-Zaedi melempar sepatunya satu persatu pada Bush sambil beteriak: "Ini adalah ciuman perpisahan, anjing kamu."
Dalam budaya Arab, melemparkan sepatu ke satu sasaran dipandang sebagai bentuk penghinaan terberat. Menyebut seseorang "anjing"- yang dipandang sebagai hewan najis di sebagian dunia-hampir sama menghinanya.
Peristiwa pelemparan sepatu ini menjadi lelucon menarik di kalangan pemimpin dunia, terutama mereka yang tak dekat dengan Bush. Para pemimpin Amerika Latin yang bertemu di Brasil pada pekan lalu tak kuasa menahan diri dari membuat kelakar mengenai peristiwa pelemparan tersebut.
Pada pagi harinya, Lula mengancam "akan melempar sepatu kepada Presiden Venezuela Hugo Chavez", pengeritik keras Bush di Amerika Selatan, kalau pemimpin sayap-kiri itu berbicara melewati batas waktu yang diperkenankan.
Para pejabat dari 33 negara Amerika Latin dan Karibia pun tertawa pada pertemuan puncak itu, yang memperlihatkan ketidak-terikatan yang kian besar wilayah itu dengan Washington dan menyambut Kuba, yang diperintah Komunis, untuk pertama kali.
Bahkan Presiden Kuba Raul Castro, dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak mengambilalih jabatan dari kakaknya yang sakit, Fidel Castro, awal tahun ini, ikut berkomentar mengenai peristiwa pelemparan sepatu pada Bush.
Sumber : tribun-timur.com
"Tahap pengusutan sudah tuntas, dan tahap baru telah dimulai, yakni melimpahkan kasus ini kepada Pengadilan Kriminal Pusat dan pengadilan akan dimulai Rabu," katanya.
"Persidangan akan brlangsung di pengadilan yang sama, dengan liputan pers," kata Dhiya Al-Kenani, hakim yang mengusut kasus tersebut.
"Kami tak mengubah tuduhan terhadap Muntazer setelah tahap pengusutan," jelasnya.
Hari Minggu lalu, Al-Zaedi melemparkan kedua sepatunya saat Presiden AS sedang menggelar jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki. Al-Zaedi melempar sepatunya satu persatu pada Bush sambil beteriak: "Ini adalah ciuman perpisahan, anjing kamu."
Dalam budaya Arab, melemparkan sepatu ke satu sasaran dipandang sebagai bentuk penghinaan terberat. Menyebut seseorang "anjing"- yang dipandang sebagai hewan najis di sebagian dunia-hampir sama menghinanya.
Peristiwa pelemparan sepatu ini menjadi lelucon menarik di kalangan pemimpin dunia, terutama mereka yang tak dekat dengan Bush. Para pemimpin Amerika Latin yang bertemu di Brasil pada pekan lalu tak kuasa menahan diri dari membuat kelakar mengenai peristiwa pelemparan tersebut.
Pada pagi harinya, Lula mengancam "akan melempar sepatu kepada Presiden Venezuela Hugo Chavez", pengeritik keras Bush di Amerika Selatan, kalau pemimpin sayap-kiri itu berbicara melewati batas waktu yang diperkenankan.
Para pejabat dari 33 negara Amerika Latin dan Karibia pun tertawa pada pertemuan puncak itu, yang memperlihatkan ketidak-terikatan yang kian besar wilayah itu dengan Washington dan menyambut Kuba, yang diperintah Komunis, untuk pertama kali.
Bahkan Presiden Kuba Raul Castro, dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak mengambilalih jabatan dari kakaknya yang sakit, Fidel Castro, awal tahun ini, ikut berkomentar mengenai peristiwa pelemparan sepatu pada Bush.
Sumber : tribun-timur.com
0 comments:
Post a Comment